Ketika hati berbicara, mata terpejam, nafas bergerak berirama berjalan bersama dengan detak si jantung, pikiran fokus pada perpaduan segala macam panca indra. Saat ini biasanya muncul dalam diri adalah indra keenam berupa insting, kedalaman perasaan yang akan mengawal jiwa ini menuju kepada pengharapan.
Hati ini sudah bicara, tapi bibir ini tidak mau bicara. Perasaan ini sudah terlempar keluar, tapi perbuatan ini tidak mau bergegas mewadahinya. Pikiran ini sudah terungkap melalui angan-angan, tapi keberanian untuk bertindak seakan lenyap seiring dengan ketidakmungkinan dalam kenyataan.
Saat mata terpejam, hati berbicara, berharap dia mendengarnya. Saat mata terbuka, mata berbicara, berharap dia melihat pancaran yang berbinar-binar dari cahaya mata ini.
Saat bibir tertutup, hati berbicara, saat bibir terbuka, hanya satu kata penghiburan yang terucapkan bukan kata dalam arti sesungguhnya.
Ketika hati berbicara, hati ini sudah terluka dan perih. Tak ada yang sanggup menutup lukanya kecuali jika dia mendengar suara hati ini dan menghembuskan nafasnya pada goresan luka di hati.
-----
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Hati ini sudah bicara, tapi bibir ini tidak mau bicara. Perasaan ini sudah terlempar keluar, tapi perbuatan ini tidak mau bergegas mewadahinya. Pikiran ini sudah terungkap melalui angan-angan, tapi keberanian untuk bertindak seakan lenyap seiring dengan ketidakmungkinan dalam kenyataan.
Saat mata terpejam, hati berbicara, berharap dia mendengarnya. Saat mata terbuka, mata berbicara, berharap dia melihat pancaran yang berbinar-binar dari cahaya mata ini.
Saat bibir tertutup, hati berbicara, saat bibir terbuka, hanya satu kata penghiburan yang terucapkan bukan kata dalam arti sesungguhnya.
Ketika hati berbicara, hati ini sudah terluka dan perih. Tak ada yang sanggup menutup lukanya kecuali jika dia mendengar suara hati ini dan menghembuskan nafasnya pada goresan luka di hati.
-----
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!